Senin, 02 Juni 2014

JALAN NASIONAL WILAYAH III TERUS DITINGKATKAN

Jambi

Pemda terus memacu pembangunan infrastruktur jalan di Jambi guna memacu percepatan pembangunan.


SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jambi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumatera selama tiga tahun terakhir (2012-2014) dibawah komando Ir. Muchtar Efendi Harahap Msi., telah membangunan dan meningkatkan sarana infrastruktur jalan di Jambi guna memenuhi kebutuhan masyakarat dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Infrastruktur jaringan jalan merupakan salah satu faktor yang cukup penting untuk menggerakan roda perekonomian, karena infrastruktur jalan memiliki efek berantai terhadap perekonomian nasional dan daerah.

Jalan Nasional Wilayah II Jambi merupakan ruas jalan yang amat penting bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi, karena dia mempunyai akses ke wilayah barat dan timur Jambi. Kondisi jalan nasional wilayah II Jambi yang merupakan urat nadinya pergerakkan perekonomian Provinsi Jambi, pada saat ini sudah mantap dan berfungsi sebagaimana mestinya guna memacu percepatan pembangunan di semua sektor.

Jalan nasional wilayah II Jambi mulai dari batas Sumatera Selatan–Sarolangun-Pamenang–Bangko-Muara Bungo-Batas Sumatera Barat, Muara Tembesi-Sei Bengkal-Muara Tebo-Muara Bungo dan Muara Tembesi-Pauh– Sarolangun dalam kondisi matap. Hal Ini menunjukkan bahwa SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jambi sudah bekerja secara maksimal. Koordinasi dan pengawasan melekat membuat kinerja rekanan menjadi cepat, terarah dan terukur.

Muchtar mengatakan, jalan nasional wilayah II Jambi merupakan jalan yang mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi karena dilalui kendaraan-kendaraan besar dan bus-bus dari pulau Jawa menuju ke Sumatera Barat. Jalan nasional wilayah II Jambi juga penghubung lintas antara lintas tengah dan lintas timur Jambi.

Secara umum, seluruh ruas jalan wilayah II Jambi yang kita kerjakan sudah berada pada kondisi baik, setidaknya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.  Ke depan, agar kondisi jalan yang baik bisa bertahan lama dengan melakukan pengawasan penggunaan material, termasuk penggunaan alat seperti Asphalt Mixing Plant (AMP), ujar Muchtar.
   
TA 2014

Untuk tahun anggaran 2014 ini ada beberapa titik prioritas penanganan ruas jalan wilayah Jambi
Ir. Muchtar Effendi Harahap
(lintas tengah) yaitu rekonstruksi/peningkatan struktur jalan Muara Tebo–sungai Bengkal dan pelebaran jalan batas Kabupaten Tebo- batas Kota Muara Tebo. Rekonstruksi/peningkatan struktur jalan batas Kabupaten Batanghari/Kabupaten Tebo- Muara Tembesi.

Sedangkan prioritas penanganan ruas jalan batas Sumatera Selatan- Batas Sumatera Barat pada tahun anggaran 2014 ini adalah pelebaran jalan batas Sumatera Barat- Batas Kota Muara Bongo & lintas Sumatera II (Muara Bongo) dan pelebaran jalan nasional lintas Sumatera ruas satu dan dua Kota Muara Bongo (batas Kota Muara Bongo–Kabupaten Merangin). Khusus penanganan jalan Bangko–Kerinci (pelebaran jalan sei Manau–batas Kerinci) menelan dana relatif cukup besar yaitu Rp55 miliar.

Dikatakan Muchtar, pembangunan jalan nasional wilayah II Jambi pada Tahun Anggaran 2013 yang lalu dilaksanakan oleh beberapa PK yaitu : PPK 07 Pelaksanaan Jalan Sei Bengkal–Batas Kabupaten Batanghari/Kabupaten Tebo- Muara Tembesi, PPK 08 Pelaksanaan Jalan Muara Bungo-Muara Tebo-Sei Bengkal, PPK 09 Pelaksanaan Jalan Batas Propinsi Sumatera Barat-Muara Bungo-Bangko, PPK 10 Pelaksanaan Jalan Bangko–Sarolangun-Batas Propinsi Sumtera Selatan. Dana yang dianggarkan untuk menangani ruas jalan tersebut sebesar Rp332 miliar.

Lebih lanjut Muchtar menjelaskan, jalan nasional wilayah II Jambi yang menghubungkan Batas Sumatera Selatan- Sarolangun - Pamenang- Bangko - Muara Bungo - Batas Sumatera Barat sepanjang sekitar 237,47 Km dan lebar  6 meter. Saat ini kondisi jalan dalam keadaan baik dengan waktu tempuh 4 jam 45 menit dan kecepatan rata-rata 55 Km/Jam.

Untuk ruas jalan batas Sumatera Selatan hingga batas Sumatera Barat memerlukan peningkatan penanganan. Saat ini lebar ruas jalan tersebut hanya 6 meter, padahal arus lalu lintas kendaraan yang melaluinya semakin padat. Pada tahun anggaran 2012 ditangani sepanjang 30 Km dengan kontrak tahun jamak (multy years 2012-2014) dengan kontrak kerja sebesar Rp 81,212 miliar untuk pelebaran dan peningkatan struktur jalan.

Pada tahun anggaran 2013 ada dua titik prioritas penanganan ruas jalan batas Sumatera Selatan–Batas Sumatera Barat yaitu pelebaran jalan batas Sumatera Barat–Kota Muara Bongo dengan pekerjaan efektif sepanjang 4,638 Km dengan anggaran biaya sebesar Rp 15,358 miliar dan pelebaran jalan Sarolangun–batas Propinsi Sumatera Selatan dengan pekerjaan efektif sepanjang 8,2 Km dengan anggaran biaya sebesar Rp 35 miliar, katanya.

Jalan Penghubung Lintas 1 mulai dari  Batas Kota Jambi-Muara Bulian-Muara Tembesi-Sei Bengkal-Muara Tebo-Muara Bungo sepanjang 230,83 Km, dengan lebar rata-rata 6 meter. Kondisi jalan pada ruas ini secara keseluruhan cukup baik dengan waktu tempuh 4 jam 37 menit, dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. Pada tahun 2012 dilakukan pelebaran jalan Muara Tembesi- batas Kabupaten Tebo sepanjang 4,63 Km dengan jenis konstruksi perkerasan beton (rigid pavement) dengan alokasi biaya Rp 24 milliar.

Pada tahun anggaran 2013 dilaksanakan rekonstruksi/peningkatan struktur jalan batas Kabupaten Batanghari/Kabupaten Tebo-Muara Tembesi dengan pekerjaan efektifnya sepanjang 8 Km dengan anggaran biaya sebesar Rp 19 miliar. Ada juga rekonstruksi/peningkatan struktur jalan dari batas Kota Muara Bongo- batas Kabupaten Tebo/Kabupaten Bungo - Muara Tebo dengan pekerjaan efektifnya sepanjang 9,5 Km dengan nilai kontrak sebesar Rp 20 miliar. 

Sedangkan Jalan Penghubung Lintas 2 mulai dari Muara Tembesi-Batas Sarolangun-Pauh -Sarolangun, dengan panjang 103,70 Km, lebar 6 meter secara keseluruhan pada saat ini kondisi jalan dalam keadaan baik dengan waktu tempuh 2 jam 18 menit dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. Pada tahun anggaran 2013  ruas jalan tersebut ditangani oleh SKPD Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Jambi dengan anggaran biaya sekitar Rp 35 miliar dan tahun anggaran 2014 ini menelan dana Rp 26 miliar.

Truk Kecil

Melihat kondisi jalan yang sudah mantap, Muchtar Harahap menyampaikan terima kasih kepada pihak pengusaha batu bara yang kini mulai menggunakan truk berukuran kecil untuk mengangkut batu bara. Pihak pengusaha dan angkutan batu bara juga telah menunjukkan kerja sama dengan menggunakan truk-truk berukuran kecil, katanya.

Untuk menghindari kerusakan ruas jalan di Propinsi Jambi, Departemen Pekerjaan Umum (PU) telah menyampaikan kepada Gubernur Jambi agar melakukan pengawasan terhadap angkutan batubara yang banyak ditambang dan diangkut ke Pelabuhan Talang Duku, sehingga merusak semua jalan khususnya jalan nasional.

Upaya yang dilakukan oleh Bina Marga ialah meniadakan jalan yang rusak, baik rusak berat maupun rusak ringan dan memperlebar ruas-ruas yang sempit. Dengan demikian kita sudah terhindar dari kerusakan yang lebih parah, pada akhirnya kita akan mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk memperbaikinya bila dibiarkan rusak terlalu lama.
Logikanya sangat mudah, tambal dulu semua lobang, lebarkan yang sempit sehingga lalu lintas lancar karena ruas jalan nasional wilayah II Jambi merupakan jalur ekonomi yang cukup penting bagi Propinsi Jambi. Perioritas penanganan diberikan dengan harapan bisa mendukung potensi ekonomi masyarakat untuk bergerak cepat ke pusat-pusat distribusi.

Secara umum permasalahan dalam sistem infranstruktur jalan di Jambi adalah umur rencana jalan/jembatan yang telah terlampaui, banyak kendaraan beroperasi dengan muatan melebihi izin MST 8 ton, tingginya curah hujan khususnya di wilayah barat yang mempengaruhi tingkat kestabilan tanah/badan jalan dan terbatasnya alokasi dana yang tersedia bila dibandingkan dengan kebutuhan dana yang ideal, sehingga penanganan jalan terkesan tidak tuntas, ujar Muchtar Harahap.
(SABAR SIAGIAN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar